Menghadapi Kenaikan Harga


MENGHADAPI KENAIKAN HARGA



Harga-harga naik. Itu semua orang sudah tahu, tarif BBM naik, tarif gas Elpiji katanya juga akan naik. Harga-harga barang sudah di pastikan jua akan naik. Iyalah, tiap kali ada kenaikan harga BBM, maka harga kebutuhan hidup dan rumah tangga akan naik juga.

Bagi banyak keluarga di Indonesia, kenaikan harga yang terjadi sekarang membuat banyak kepala keluarga memikul beban yang amat berat. Ini karena kenaikan harga tersebut tidak selalu di ikuti dengan kenaikan penghasilan. Kalau sebuah keluarga punya penghasilan sebesar Rp 1,5 juta sebulan dan bisa menghabiskan Rp 1 juta sebulan untuk membayar biaya hidup, maka dengan adanya kenaikan harga 10% saja, maka biaya hidup bertambah mencapai Rp 1,1 juta sebulan. Ini berarti, kalau tadinya keluarga tersebut bisa menyisihkan selisih Rp 500.000 ( Rp 1,5 juta di kurang Rp 1 juta ), maka setelah terjadi kenaikan harga, jumlah selisih uang yang bisa di tabung turun menjadi Rp 400.000 ( Rp 1,5 juta di kurang Rp 1,1 juta ).

Nah, sekarang bisa di bayangkan apa yang terjadi kalau harga terus menerus naik tanpa di iringi dengan kenaikan penghasilan. Lama-lama orang tidak punya selisih untuk di tabung. Tulisan kali ini penulis akan membahas tentang bagaimana mengantisipasi kenaikan-kenaikan harga tersebut.






PENGHASILAN NAIK


Hadapi saja, kenaikan harga adalah hal yang pasti terjadi, cepat atau lambat. Secara jangka panjang, cara mengatasinya cuma satu : menambah pemasukan dalam keluarga. Dalam contoh di atas anda sudah melihat bahwa bila kenaikan harga terus terjadi dan pemasukan dalam keluarga tidak bertambah, maka lambat laun selisih pemasukan dan pengeluaran anda semakin kecil. Dan bukan mustahil, anda akhirnya mengalami defisit!

Coba bayangkan apabila pemasukan dalam keluarga – misalnya – adalah Rp 1,5 juta per bulan, sementara dari tahun ke tahun biaya hidup anda naik terus : Pertama Rp 1 juta per bulan, lalu Rp 1,1 juta per bulan , lalu Rp 1,3 juta per bulan, lalu Rp 1,5 juta per bulan, kemudian Rp 2 juta per bulan dan seterusnya.

Dari mana anda akan mengambil selisih kurangnya? Dari simpanan anda kan? Mau sampai kapan anda mengambil simpanan tersebut? Lama-lama simpanan akan habis kalau terus-menerus anda ambil. Jadi dalam jangka panjang, kenapa anda tidak coba menambah pemasukan dalam keluarga anda?

Ya, ya, mungkin anda berfikir : “ah…. Gampang. Perusahaan tempat saya bekerja selalu menaikkan penghasilan saya setiap tahunnya ( atau pabrik dimana saya bekerja pasti akan terus banyak lemburannya). Jadi pastilah tahun depan pemasukan dalam keluarga kita bertambah.”

Tapi untuk anda yang mempunyai penghasilan lebih dari Rp 20 juta sebulan tentu tidak akan membuat anda pusing, tidak seperti penulis dalam sebulan penghasilan kurang dari Rp 1 juta, lumayan cukup pusing sih, tapi penulis tetap bersyukur kebutuhan hidup di desa tempat tinggal penulis tidak semahal di kota-kota besar. Hehe kaya kata-kata akamso : penulis ini kaum low-to-the-genk, low genk.

bila anda yang bekerja dan mencari nafkah untuk keluarga, anda akan berfikir : “ah….. perusahaan saya kan selalu menaikkan gaji saya tiap tahun. Jadi buat apa repot-repot memikirkan kenaikan penghasilan? Wong tahun depan pasti gaji saya di naikkan….atau majikan saya atau keluarga akan sering kasih saya bonus atau tambahan tak terduga, jadi saya belum perlu terlalu kuatir.”

“Wong urip iki pancen repot, lek ura gelem repot yo mati ae.” Kata orang jawa. Hehe….

Terus terang saya tidak menyarankan anda untuk terus-menerus berharap bahwa perusahaan anda, majikan anda, perusahaan suami anda atau lemburan di pabrik suami anda akan terus menaikkan gaji yang selama ini mereka berikan. Ada banyak perusahaan besar yang bahkan tidak pernah menaikkan gaji karyawannya sampai beberapa tahun ke depan. Dan itu, bukan tidak mungkin bisa terjadi pada anda.

“ya Allah berikan lah kami rezeki dengan menambah kesibukan-kesibukan kami di dunia ini, dan jangan lah Engkau menutup hati kami agar kami selalu ingat untuk selalu bersyukur kepada-Mu. Amien.” Salah satu doa yang penulis panjatkan agar usaha penulis lancar.

Jadi, bila pada saat ini anda bekerja pada orang lain, kenapa tidak memikirkan untuk membuka usaha sendiri atau bekerja dengan mengandalkan keahlian anda? Dengan demikian, pemasukan dalam keluarga bisa bertambah.

Alternatif lain, anda bisa juga menginvestasikan simpanan uang yang anda miliki saat ini ke berbagai macam alternatif produk investasi yang ada di pasaran dan berusaha mendapatkan keuntungan  dari situ, dan tidak lagi sekadar menginvestasikannya karena melihat bahwa uang itu nganggur. Dengan demikian, diharapkan dalam jangka panjang investasi anda bisa memberikan hasil yang tidak kalah dengan apa yang sudah anda dapatkan dari pekerjaan anda sehari-hari.


Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi pembaca.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment