TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS RUMAH BAGI GAJAH

 Taman Nasional Way Kambas


Taman Nasional Way Kambas (TNWK) merupakan tempat konservasi dan pelatihan gajah, disini anda bisa melihat berbagai aktivitas keseharian gajah seperti mengangkut kayu, membajak sawah dan bermain-main bola. jika anda datang mulai pukul 14:00 WIB di hari-hari biasa anda akan melihat lalu lalang gajah yang akan dimasukan kedalam kandang, sebelum dimasukan gajah-gajah tersebut dimandikan terlebih dahulu. Disinilah anda akan menikmati gajah-gajah yang besar dan bisa sesekali untuk memegangnya, biasanya ada beberapa orang yang menjual makanan untuk gajah jika anda ingin memberi makan dan berfoto-foto bersama gajah, anda juga pasti melihat anak-anak gajah yang imut-imut.


 sumber gambar : indonesia.travel
 
Untuk bisa sampai ke Taman Nasional Way Kambas anda bisa memulai dari Bandar Lampung yaitu dari terminal rajabasa dengan menggunakan bus dan mengambil jurusan Way Jepara Lampung Timur. Anda bisa langsung turun di  Gerbang Pertama Taman Nasional Way Kambas tepatnya di desa Rajabasa Lama di deket pasar, dan menggunakan ojek kedalam untuk membeli tiket masuk di pintu masuk Taman Nasional Way Kambas. Jika anda menggunakan mobil pribadi Untuk sampai disana sebaiknya anda bisa menggunakan GPS, dan bisa lebih tau rute mana yang paling baik dan dekat untuk anda lalui.
 
Jika anda ingin mengunjungi way kambas tanpa biaya masuk anda bisa masuk melalu desa Labuhan Ratu enam atau biasa disebut dengan desa pancasila. Dari Bandar Lampung anda bisa maju terus sekitar 1 KM dari pintu masuk desa Rajabasa Lama/Gerbang Taman Nasional Way Kambas dan akan menemukan pasar, dari pasar sekitar 50 meter anda akan melihat Plang Pondok Pesantren Gontor 9, anda tinggal belok kiri lalu lurus terus hingga menemukan hutan. anda  belok kanan dan terus hingga bertemu plang hijau. Dari plang hijau, anda tinggal 50 meter sudah sampai ke tempat konservasi gajah secara gratis. 
 
Pembentukan awal taman nasional ini bertujuan untuk melindungi keberadaan gajah dan pada saat yang sama menciptakan saling menguntungkan untuk kedua gajah dan manusia.

Pusat pelatihan juga mengingatkan pada saat raja atau sultan memerintah Sumatera, ketika gajah dilatih dan dikerahkan dalam perang dan juga untuk tujuan seremonial. Gajah melakukan berbagai tugas seperti mengangkut kayu atau membajak sawah. Namun sekarang di TNWK pengunjung dapat melihat gajah melakukan kegiatan seperti bermain sepak bola atau pertunjukan menghibur lainnya. Di TNWK berdiri Rumah Sakit khusus gajah yang terbesar di Asia.

Selain konservasi gajah, di sini juga terdapat konservasi badak sumatera dan ada fasilitas Rhino Sanctuary. Sayangnya untuk bisa dapat melihat badak sumatera ini pengunjung harus punya izin khusus sebelumnya. Pengunjung atau wisatawan biasa tidak bisa melihat penangkaran alami badak sumatera ini.

Selain itu TNWK juga rumah bagi banyak flora eksotis. Diantaranya adalah: api-api (Avicennia marina), Pidada (Sonneratia sp), nipah (Nypa fruticans), Gelam (Melaleuca leucadendron), salam (Syzygium polyanthum), Rawang (Glochidion borneensis), ketapang (Terminalia cattapa), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus sp), puspa (Schima wallichii), meranti (Shorea sp), minyak (Dipterocarpus gracilis), dan ramin (Gonystylus bancanus).

Izin untuk masuk ke TNWK dapat diperoleh di pintu gerbang. Selain datang langsung juga dapat diperoleh dari HQ konservasi di Bandar Lampung. Fasilitas utama yang ditemukan di dekat taman nasional yang terletak 500 meter dari pintu masuk di sebuah tempat bernama Satwa Sumatra Elephant Eco Lodge.
 
TNWK dikenal dengan konservasi gajah, karena selain menjadi tempat perlindungan bagi gajah sumatera, taman nasional ini juga dikenal sebagai tempat latihan mereka.

Way Kambas didirikan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1937 sampai sekarang masih terjaga sebagai Taman Nasional dan di sini diyakini ada sekitar 200 gajah sumatera (Elephas maximus sumatranensis) hidup di dalam Taman Nasional.

 
 sumber gambar : lampungprov.go.id
 
Gajah sumatera merupakan salah satu dari tiga subspesies yang diakui dari gajah asia, yang merupakan hewan asli dari Pulau Sumatera. Perbedaan secara umum, gajah asia lebih kecil dibandingkan dengan gajah afrika. Di antara gajah asia, gajah sumatera merupakan yang terkecil, dengan ketinggian bahu berkisar antara 2 meter dan 3,2 meter.

Namun saat ini sangat susah untuk memperkirakan jumlah mereka karena perambahan dan perluasan lahan hutan semakin tidak terkendali.
 
Previous
Next Post »
Thanks for your comment