PALEOANTROPOLOGI
BUKTIKAN MANUSIA BUKAN KETURUNAN MONYET
Pandangan tentang salahnya teori evolusi manusia berasal dari kera, di
ungkapkan seorang peneliti antropologi kepurbakalaan. Seorang Professor dan
peneliti paleoantropologi dari Associate Professor of Anthropology di University of Wisconsin, John Hawks, mengungkapkan bahwa
manusia bukanlah keturunan monyet, kera atau keduanya.
“Saya tidak tahu mengapa begitu banyak orang yang menerima dan
mengajarkan teori evolusi yang merusak sistematika filogenetik ini” , ungkapnya
dalam situs pribadinya, johanhawks.net. Filogeni adalah hubungan antara spesies
yang berbeda.
Penulis juga setuju……..kulo kan dudu’ ketek, di celok
ketek yo ura gelem juga, moso sampeyan
gelem di celok ketek utowo keturunan ketek…….kan ngak etis banget gitu lho…
Sistematika filogenetik, jelas dia berpendapat bahwa aturan
pengelompokan (taksonomi) pada jenis manusia harus mencerminkan filogeninya.
Hasil dalam antropologi adalah bahwa manusia tidak masuk dalam antropologi yang
di kategorikan ke dalam simpanse, gorila, dan orangutan atau di istilahkan
‘pongids’. Manusia juga tidak bisa masuk dalam kelompok ‘hominidae’ yang mencakup
orangutan, simpanse, bonobo dan gorila. Karena memiliki taksonomi yang berbeda.
Akhirnya, semua ini sangat kontroversial. Sistematika filogenetik, jelas Hawks,
menyatakan bahwa kelompok taksonomi harus memiliki keturunan satu nenek moyang (monofiletik).
Ini berarti manusia harus memiliki satu nenek moyang yang telah sempurna
menjadikan mereka seperti bentuk saat ini. Secara tidak langsung, hawks
mengungkap adanya sosok Adam dan hawa di sana.
Sedangkan menurut dia, simpanse, gorila, bonobo, orangutan dan owa
adalah kera. Para peneliti menyebut mereka sebagai kera besar. Hawks
mengungkapkan, mereka tidak bisa masuk dalam monofiletik manusia. “Ini artinya,
manusia bukanlah berasal-usul dari kera atau pun perubahan dari mereka.”
ungkapnya. Sebenarnya apa yang di sampaikan hawks dan tim penelitiannya ini
sudah di sebutkan dalam Al-Quran dan Alkitab. Al-Quran sendiri dalam surah
At-tin, mengungkapkan, “sesungguhnya kami
telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. Attin:
4-5)
“hai sekalian manusia,
bertakwalah kepada Tuhan-Mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri
(Adam) dan dari padanya Allah menciptakan isterinya (Hawa); dan dari pada
keduanya Allah memberi keturunan manusia laki-laki dan perempuan yang banyak.
Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama—Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silahturahmi. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. An-Nissa’:1).
Semoga tulisan ini
bermanfaat bagi pembaca.
Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon